Selasa, 20 November 2007

?

Nyebeli…. Kata itu selalu membekas dipikiranku. Gimana ya melakukan hal yang nggak nyebeli orang lain? Tapi benar juga Aku introspeksi diri punya sifat nyebeli daripada merasa punya sikap yang selalu benar. Benar juga. Sukurlah ada orang yang bilang kalau Aku nyebeli, berarti koreksi buat Aku. Yang perlu digaris bawahi, Titik boleh benci sama Aku, tapi Aku harap dia nggak benci dengan “Busuranku” tanah kelahiranku, yang di situ terdapat orang yang “mungkin” paling dia benci……dan paling nyebeli nyebelin seumur hidupnya. Tapi sikap itu padaku juga nggak akan merubah perasaanku padanya, seperti yang Aku utarakan sebelumnya. Toh dia pantas berlaku apapun padaku. Andaipun dia punya sikap sombong, itu pun pantas dia punyai karena dia memang punya hal yang bisa dibanggakan n layak untuk disombongkan….. Kalau Aku yang sombong, semua orang pasti menertawakan Aku, karena Aku nggak punya hal yang pantas dibanggakan untuk disombongkan ……………. Aku mencintai dan mengejar cinta itu tapi dengan cara yang salah..

Kamis, 01 November 2007

Diary

Kata maaf sebenarnya adalah kata paling tepat yang harus Aku ucapkan pada Titik, karena Aku telah mengganggu privasinya, dan tentunya telah nyabelin dia. Tapi kata itu Aku urungkan karena khawatir dia ingat Aku, sedangkan dia mungkin sudah lupa Aku, dan menjalani hidup dengan normal, tenang, seperti sebelum kenal Aku. Seandainya dia baca blog ini, anggap aja ini sebagai ucapan maafku secara langsung……. Tapi kayaknya nggak bakal sampai kata maaf itu, toh dia juga lupa blog ini. Aku seorang yang negative thinking juga sering dia katakan padaku…… tapi hal itu ku bantah karena Aku nggak punya pikiran itu padanya. Memang, melakukan hal baik terkadang sulit….

Kamis, 04 Oktober 2007

???

Akhirnya beberapa hari yang lalu terkuak kalau Aku orang yang “nyebeli”. Ini Aku ketahui ketika Titik SMS Aku dan bilang kalau Aku orang yang “nyebeli”. Sebel artinya benci. Kata terakhir adalah kata mutlak bagiku. “Benci” sebenarnya ingin Aku dengar jauh-jauh hari dulu sejak dia pergi. Tapi kata itu muncul begitu lambat……….. dan akhirnya terkuak juga. Memang cinta itu nggak mesti dibalas cinta. Cinta bisa dibalas sebel. Cinta bisa dibalas benci…… memang perasaan nggak bisa dipaksakan. Semua terserah si empunya tu hati

Sabtu, 29 September 2007

No Happy Ending

Ternyata apa yang paling Aku ingin hindari terjadi........ Terkuak sudah..... Aku sosok yang nyebeli. Aku ingin lepas dari belenggu sifat itu. Aku ingin lepas, bebas tanpa batas seperti elang......

Minggu, 26 Agustus 2007

Bodoh

Beberapa hari lalu Aku melakukan hal yang mungkin menurut orang lain adalah hal aneh, apalagi orang yang belum begitu mengenal internet. Aku membuat diaryku pada sebuah blog internet… sebagian besar isi blog itu tentang kekagumanku pada seorang cewek…. Namanya Titik ( nama sebenarnya, Aku tulis sebenarnya karena dia dulu pernah sangsi kalau blog ini ku buat untuknya dan asumsiku dia tidak keberatan namanya ku publikasikan ). Sebenarnya diary adalah sesuatu yang sangat pribadi, tapi Aku bukan orang yang egois jadi Aku bisa berbagi dengan para blogger.

Aku telah melakukan hal yang bodoh…. Dengan memberi tahu alamat blogku pada Titik orang yang ku ceritakan diblog itu. Apa sih yang kamu harapkan Mid? Dengan tahu diary ini dia bingung mau ngomong apa. Kemarin pas Titik ngomong bingung mau bilang apa, Aku Tanya dia apa yang dia mau omongin itu seperti yang dibilang tempo hari kalau kita nggak usah ketemu…….namun Titik tidak membalasnya. Asumsiku mungkin itu yang dia ingin katakan tapi nggak tega mengatakannya padaku…. Aku sebenarnya bukan orang yang negative thinking seperti yang dia tuduhkan padaku. Aku hanya mau membantunya agar dia tidak susah ngomongin sesuatu padaku. Makanya Aku ambil sikap mengganti alamat blogku dan pergi dari kehidupannya karena Aku hanya menjadi beban pikirannya apapun alasannya. Walaupun melupakannya adalah hal sulit bagiku tapi aku berusaha melakukannya. Untuknya…..untuk Titik…. Semoga kamu bahagia, Aku harap hari-harimu kembali normal seperti sebelum kau mengenal Aku.

Minggu, 05 Agustus 2007

Penantianku

Hari Sabtu 4 Agustus 2007, Aku sama dua orang teman “refreshing” ke Ketep melihat keindahan Merapi. Kita bertiga memang sepaham, sealiran, dan sehati karena sama-sama menyukai keindahan alam. Dan yang pasti kita lagi punya waktu untuk merealisasikan hobi itu. Sabtu itu memang orang lain lagi sibuk-sibuknya. Ada yang sekolah, kuliah, kerja, ada yang sibuk aktivitas kampung….. jadi mereka tidak bisa ikut picnic. Akhirnya dengan tujuan pasti dan tekad kuat sampailah kita bertiga ke Ketep.

Kita pulang jam 4 sore. Akhirnya Aku sempat mampir di rumah “Pujaanku” selama 20 menit karena keburu ada acara lain. Dua orang temanku Aku suruh pulang lebih dulu keburu waktu acara itu. Ternyata apa yang Aku simpulkan selama “waktu singkat” kemarin itu benar……. Dia memang ramah dan familiar. Apa Tuhan memberikan Aku kelebihan untuk menyimpulkan sesuatu yang lebih awal ya? Yang jelas Aku sudah senang ketemu dia, dan penantianku selama ini akhirnya terkabul sudah………….!!!!!!

Senin, 30 Juli 2007

Pecundang VS Pengecut

Pecundang dan pengecut kedengarannya merupakan hal yang rendah, negative, dan ingin dihindari siapapun. Sebenarnya keduanya beda. Pecundang adalah pihak/seseorang yang kalah dalam memperebutkan atau mendapatkan sesuatu. Pengecut adalah pihak/seseorang yang lari dari kenyataan untuk mendapatkan atau memperebutkan sesuatu, jadi dia kalah sebelum “perang” dimulai.

Aku adalah salah satu dari pecundang itu. Aku kalah dalam mendapatkan cinta seorang gadis yang kukagumi. Tapi Aku ingin menjadi pecundang yang berbesar hati. Aku ingin menjadi pecundang yang mengakui kekalahanku ini, tanpa harus membenci orang yang mengalahkan Aku. Apapun perasaannya padaku nggak akan merubah perasaanku padanya, itu yang penting. Aku menjadi pecundang setelah mengungkapkan perasaanku kepadanya, karena dia tidak menjemput perasaanku. Aku kira hal ini bukan hal negative, Aku bangga atas diriku yang berani mengungkapkan perasaanku. Aku memang bukan pengecut, dan Aku benci pengecut, yang tidak berani ungkapkan perasaannya.



Jadi antara pengecut dan pecundang sangat beda. Pengecut itu negative, Pecundang positive. Pengecut 0 – Pecundang 1. Dan mungkin suatu saat nanti blog ini akan berakhir dengan kekalahan itu……

Selasa, 24 Juli 2007

Ada Apa Dengan “I Love You”?

Bagi orang Barat ucapan “I Love You” adalah ungkapan kasih sayang kepada orang lain, baik kepada orang tua, sahabat, saudara, kekasih, dll. Salahkah kita mengucapkan kata itu kepada sahabat, saudara, orang tua? Pastinya sah-sah saja. Kalau kita nonton film Barat ucapan “I Love You Mom”, “I Love You Dad” sudah biasa diucapkan anak kepada orang tuanya. “I Love You” kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya “Aku Cinta Kamu”. Semua orang tahu itu.

Ini Indonesia-ku. Kata “I Love You” bermakna lain di sini. Di sini kata itu sangat “sakral” seolah-olah “hanya” orang yang punya hubungan kekasih yang pantas saling mengucapkan kata itu. Sehingga beberapa waktu lalu Aku mengucapkan kata itu banyak persepsi dari orang-orang yang kusapa, dengan menanggapi entah itu biasa saja, bercanda dan bilang (“I Love You too!”), bahkan ada yang tidak suka (“hati-hati bilang kata itu kalau ada yang GR bisa bahaya!”).

Bagiku “I Love You” adalah “say hello” buat orang lain, ortu, sahabat tapi didalamnya ada seseorang yang special buatku. Aku sudah menjelaskan perbedaan makna “I Love You” antara dia dan orang lain. Semua terserah bagaimana dia menganggapinya

Jumat, 20 Juli 2007

Kalau Cinta Mau Bilang Apa?

Pertemuan begitu singkat, kemudian dia pergi meninggalkanku, meninggalkan rasa kehilanganku padanya. Aku heran kenapa ketika dia dekat, Aku biasa saja, sejak dia pergi meninggalkanku Aku merasa kehilangan dia? Apakah ini cinta? Apakah ini hanya pembawaan emosionalku saja? Entahlah……….. yang jelas saat ini Aku kehilangan dia. Aku ingin ketemu dia, tapi kayaknya sulit banget, tapi terserah pedanya, semua tergantung padanya. Apapun keputusannya semua Aku terima dengan berbesar hati, nggak ada marah, benci, yang jelas perasaanku padanya nggak akan berubah……… setidaknya untuk saat ini.

Kalau ini cinta, mau gimana lagi? Aku juga bingung. Dia mungkin bingung juga karena semua Aku ungkapkan padanya. Bahkan ungkapan itu dengan resiko Aku jadi bahan tertawaan dia, sahabatnya, bahkan dunia pun ikut ketawa melihat semua ini. Tapi aku nggak peduli, Aku nggak bisa menyembunyikan perasaanku, daripada perasaan ini Aku simpan sendiri dan membuat beban pikiran sendiri lebih baik berbagi dengan rekan netter tentang masalahku.

Teman-teman netter, Aku memahami perasaan dia, dia sungkan mengatakan tidak mau ketemu Aku karena takut menyakiti perasaanku…….biasalah…..cewek memang begitu, perasa. Tapi perasaan itu (kasihan kepadaku) tidak berlaku buatku. Aku tidak pernah memerlukan perlakuan itu. Tapi itu semua Aku hargai karena itu dia lakukan untuk Aku. Terima kasih. Tapi hal itu Aku respon dengan sikap “Tahu Diri”. Aku tahu hal ini membuat dia terganggu kerena dia banyak tugas, setidaknya lebih terganggu ketimbang nggak ada masalahku ini. Hanya itu yang Aku pedulikan……. Aku hanya peduli padanya…… aku takut ganggu dia, Aku nggak peduli dengan lainnya. Bahakn dunia menertawakanku Aku nggak peduli. Biarlah rasa ini Aku yang menanggung. Kalau Cinta Mau Bilang Apa?

Kamis, 19 Juli 2007

Makna Sebuah Kata

“Siapa Aku? Di Mana Tempatku?”. Istilah ini sering Aku renungkan untuk menemukan jawabannya. Karena hari-hariku kemarin sering salah menjawab pertanyaan itu. Aku salah mengartikan, salah menempatkan diri untuk menjawab “Siapa Aku? Di Mana Tempatku?”. Aku sering memaksakan diri untuk semua keinginanku. Bukan hanya memaksakan diri, kali ini Aku telah memaksakan kehendak pada orang lain untuk menuruti keinginanku. Aku telah memaksa orang lain untuk ketemu Aku, tanpa menghargai perasaannya. Aku tidak pernah membayangkan “bagaimana menjadi dia” pada situasi seperti ini. Selama ini hanya ego ku saja yang ku pikirkan. Aku sadari hal ini sangat fatal untuk orang lain, untuknya,…….dan lebih parah lagi orang yang ku paksakan kehendak itu adalah orang yang Aku suka. Bagaimana kita mendapat simpati dari dia sedangkan sikap kita padanya berengsek seperti itu. Aku tidak ingin dia menemuiku karena terpaksa, kasihan kepadaku……. Karena aku tidak suka dikasihani. Aku tahu kalau selama ini Aku hanya membuang-buang waktunya, pikirannya, hanya untuk menjawab pertanyaanku yang mungkin tidak bermanfaat bagi dia, hanya bermanfaat bagiku saja. Apakah ini pantas dilakukan seseorang kepada orang yang disuka? Tapi ada hal yang Aku dapatkan dari dia. Dia masih berusaha menjaga perasaan hatiku, meskipun Aku tidak membutuhkannya (Aku tidak pernah minta belas kasihandari siapapun), Aku memahami sikapnya itu. Sayang dia tidak terus terang tentang semua ini karena berusaha menjaga perasaanku….mungkin seperti itulah dia. Dia tidak ingin melukai perasaanku. Aku hargai sikapnya, sikap seorang wanita yang penuh dengan perasaan. Wanita memang dilahirkan sebagai makhluk berhati lembut dan perasa.

Mengacu pada hal di itu, mungkin aku sendiri yang harus ambil sikap. Semua masalah ini Aku yang mengawali, mungkin Aku juga yang harus mengakhiri. “Lebih baik tahu diri dari pada diberitahu”. Semua kulakukan dengan berbesar hati, dan yang jelas perasaanku padanya tidak akan berubah Daripada yang mengasih tahu mempunyai perasaan sungkan, takut menyakiti perasaanku apabila terus terang lebih baik Aku yang ambil sikap. Mungkin inilah yang terbaik. Orang yang salah adalah salah menilai dirinya, Tidak bisa menjawab “Siapa Dia, Di Mana Tempatnya”. Setelah Aku sadari Aku bisa menjawab “Siapa Aku? Di Mana Tempatku?” yaitu “Aku Orang Biasa, Dan Tempatku Biasa-biasa Saja”. Kau tidak perlu memberitahu, Aku sudah tahu jawabannya.
Maafkan Aku yang selama ini telah mengganggumu..................
Terima Kasih Semuanya..................

Selasa, 17 Juli 2007

Bijak


Saat ini adalah saat yang tepat untukku menilai diri sendiri, baik prilaku, perkataan, hati, pikiran, dsb. Menilai diri sendiri terutama kelemahan kita memang lebih sulit ketimbang menilai orang lain dengan melihat segala kelemahan mereka. Padahal yang lebih tahu tentang diri kita adalah kita sendiri, bukan orang lain. Tentunya ada yang lebih tahu tentang diri kita daripada kita sendiri yaitu Sang Khalik, Tuhan semesta alam.

Seperti pepatah lama “Kuman di Seberang Lautan Tampak, Gajah di Pelupuk Mata Tidak Tampak”, seperti itulah keegoisan kita memberi penilaian diri sendiri dan orang lain. Memang Aku sependapat juga dengan pepatah itu, tapi tidak ada salahnya kita mencoba untuk melihat kekurangan dan kelemahan diri kita untuk introspeksi diri kita. Kita sering menilai orang lain dengan keburukan, kelemahan, dan kekurangannya. Padahal bisa jadi kita lebih buruk, lebih lemah, dan lebih kekurangan dari orang itu.

Sekarang untuk mewujudkan keinginan itu, Aku akan menilai diriku sendiri, karena Aku lebih tahu akan diriku sendiri ketimbang orang lain, setidaknya cuma segelintir sifatku yang kutulis di sini. Aku orang yang suka memaksakan kehendak, Aku bahkan yakin kalau “Aku Bisa Kalau Aku Mau”. Dalam disiplin ilmu psikologi hal itu dibenarkan dengan adanya pendapat “Niat Adalah 90% Keberhasilan”. Memang hari-hari kemarin Aku dapat melakukannya (keberhasilan) dengan adanya niat dan kemauan dengan didukung dengan “The Power Of Focus” dalam menuju keinginan itu.

Tapi semua itu tidak sepenuhnya akan berhasil apabila yang akan kita dapatkan itu berhadapan dengan hati orang lain. Hati atau perasaan orang adalah hak asasi masing-masing orang, baik untuk menilai orang lain atau benda. Kita tidak boleh memaksakan perasaan orang lain terhadap kita sesuka kita. Apapun perasaan orang lain harus kita hargai dengan berbesar hati. Untuk itu Aku menyimpulkan keyakinanku di atas tentang “Aku Bisa Kalau Aku Mau” memang benar, kecuali menyangkut hati atau perasaan orang lain. Karena apapun perasaan orang lain kepada kita adalah hak mereka. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.

Oleh karena itu Aku menyimpulkan hal penting. Kita harus menjawab pertanyaan yang kita tujukan pada diri kita sendiri “Siapa Diri Kita? Di mana Tempat Kita?”

Jumat, 13 Juli 2007

Arti Kejujuran


Kejujuran bagiku adalah hal paling mendasar untuk menjaga keharmonisan sesama manusia dalam bersosialisasi. Nabi Muhammad SAW juga mempunyai satu sifat itu yang dalam istilah Arab disebut “Sidik”. Dengan kejujuran seseorang akan tanpa beban dalam perilaku sehari-harinya karena tidak perlu membuat rekayasa dalam ketidak jujurannya itu.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, para pemimpin di Indonesia belum menerapkan prinsip jujur itu. Terbukti masih banyaknya KKN (Kolusi-Korupsi-Nepotisme) yang membuat negeri ini yang kaya raya menjadi terpuruk dalam kemiskinan akibat dari ketidak jujuran. Okelah…. marilah sifat jujur itu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Suatu hari nanti kita pasti akan memetik buah dari kejujuran itu.

Dalam kehidupan sehari-hariku sifat jujur juga berusaha Aku terapkan. Namun kejujuran itu dalam kenyataannya tidak selalu menyenangkan, seperti dalam menulis blog ini. Dengan kejujuran hati dan perasaanku yang membuat Aku “terpuruk” dihadapan orang yang ku maksud. Dengan tulisanku diblog ini orang yang kumaksud tahu akan isi hatiku kepadanya, sehingga Aku merasa bukan apa-apa dimatanya. Meski demikian Aku tidak akan merubah prinsip kejujuranku ini, jujur diawali pada diri sendiri. Aku tidak peduli dengan posisi “keterpurukan” ini. Blog ini adalah catatan harianku yang Aku buat untuk berbagi dengan para neter, karena bagiku para neter adalah saudara sendiri meski tidak pernah ketemu. Dengan blog ini seluruh dunia tahu perasaanku. Aku tidak peduli meski dunia menertawakan Aku. Biarpun dunia menertawakan Aku, Aku tetap pada prinsip kejujuran ini. Itu yang terpenting. Kepada seseorang yang ku maksud, terima kasih semuanya……..

Sekali Pecundang Tetap Pecundang!!!


Pecundang, mungkin kata inilah yang pantas melekat padaku. Aku tidak hanya gagal mendapatkan cinta, namun juga telah membuatku terpuruk dihadapan "seseorang" yang kukagumi. Memang ini buah dari perbuatanku sendiri. Saat ini adalah saat-saat yang sangat ingin Aku jauhi. Namun apa daya diriku ini, karena dia nggak mau ketemu Aku. Kehidupan ini seakan berhenti ditengah keterpurukanku ini. Bagaimana tidak? Beberapa hari lalu dia kasih kesempatan ke Aku untu ketemu, beberapa hari kemudian dia membatalkannya. Kalau boleh memilih, lebih baik kita tidak perlu ketemu diwaktu yang sangat singkat itu, kalau akhirnya akan seperti ini. Mungkin Tuhan punya rencana lain buat Aku, tapi yang jelas Aku sekarang sedang terpuruk. Waktu seakan berhenti, tidak ada masa lalu, tidak ada masa depan. Yang ada hanyalah saat ini, saat Aku menjadi "Pecundang".

Kamis, 12 Juli 2007

Hari-hariku

Hari ini terakhir ujian kuliahku. Sebenarnya banyak hal yang perlu Aku lakukan untuk me-refresh pikiran supaya nggak "suntuk". Sebenarnya yang paling ingin ku lakukan saat ini yaitu ketemu dengan dream girl yang Aku kagumi. Tapi kayaknya hal itu sulit diwujudlkan karena dia membatakan pertemuan ini. Salah satu alternatif yang akan Aku lakukan menghilangkan suntuk yaitu pergi ke pegunungan di atas Parangtritis melihat indahnya pantai yang sangat indah. Hal ini sangat Aku sukai semenjak lulus SMA saat deket dengan seorang cewek, karena orang ini yang menjadi inspirasiku menjadi pengagum keindahan alam. Dia mengajakku ke tempat itu. Sekarang Aku lebih senang sendirian ke tempat itu, karena mungkin orang lain tidak bisa menikmati kepuasan batin yang Aku rasakan di sana. Sehingga daripada mengajak orang lain tapi setengah memaksa, lebih baik ya sendiri aja. Untuk mengisi liburan habis ujian mungkin besok Aku akan ke luar kota ke tempat saudara. Ya....... pengalamanlah mumpung masih muda. Ya inilah hari-hariku yang tidak begitu mengesankan akhir-akhir ini, membuat catatan harian buat sharing dengan para neter yang punya hobi ngeblog. Mungkin hari-hariku akan lebih mengesankan kalau "dream girlku" mau ketemu Aku................

Selasa, 10 Juli 2007

Karena Sahabat?


Suatu hari "Pujaanku" membatalkan pertemuan Aku sama dia. Dengan alasan karena ada orang lain (yang Aku sendiri tidak tahu) punya perhatian lebih padaku. Feelingku mengatakan itu hanya alasan "lembut" saja kalau sebenarnya"Dia menolak pertemuan kita"agar Aku tidak merasa sakit hati. Aku hargai niat itu, tapi yang Aku sesalkan kenapa dia membawa-bawa orang lain ke dalam urusan kita (U & Me). Padahal seandainya dia jujur kalau dia tidak mau bertemu denganku, maka Aku terima itu. Karena keputusan itu hanya di tangan dia. Bukan orang lain. Dan Aku tidak mempunyai wewenang untuk memaksa dia agar ketemu Aku. Itu hak mutlak dia. Kepada dia, "pliz" jujur sajalah nggak usah menjaga "perasaanku" kalau nggak mau ketemu Aku. Menyakitkan/Menyenangkan sesuatu dalam hidup ini juga tidak akan lama Aku rasakan. Setelah "Tuhan memanggilku" persoalan itu juga akan sirna bersama jasadku. Yang perlu kau ketahui dan tetap aku pegang teguh: "Apapun Perasaanmu Kepadaku Tidak Akan merubah Perasaanku Kepadamu".............................

Rabu, 04 Juli 2007

Feeling Ku







Aku tidak tahu lagi mau ngomong apa lagi............... Kayaknya semua perasaanku sama dia telah Aku tuangkan di sini. Okelah Aku bicara tentang feeling ku yang mengatakan bahwa Aku menjadi bahan tertawaan dia. Salah satu bukti feeling ku tiap kali SMS dia menulis "he...he" ini bukti bahwa dia tertawa. Kepada siapa lagi kalau bukan Aku? Biarlah, dia memperlakukan Aku seperti itu, karena dia memang pantas begitu. Dia pantas GR karena memang kenyataannya seperti itu. Namun perasaanku padanya, kekagumanku padanya (kalau tidak boleh bilang cinta) tak akan pernah pudar karena hanya masalah kecil ini..........setidaknya sampai saat ini. Memang pertemuan kita begitu singkat, tapi Aku tak dapat membendung perasaanku padanya. Aku merasa kehilangan sejak kepergiannya. Kalau sudah begitu, apapun tak dapat menghentikan perasaanku itu. Satu-satunya yang dapat menghentikanku hanyalah kalo dia bilang "stop" maka Aku akan menghentikan aksi ini. Biarpun Dunia tertawakan Aku tak akan merubah perasaanku padanya. Itu yang penting. It`s The Power of My Love". Feeling ku juga mengatakan kalau cintaku bertepuk sebelah tangan, tapi Aku akan tetap menyikapinya dengan ksatria mengakui tentang kekalahanku. Aku tak mampu membencinya. Mungkin Aku hanya akan berusaha melupakannya seandainya cintaku bertepuk sebelah tangan. Aku orang yang terbuka, jujur dan benci kebohongan maka banyak hal dalam perilaku Aku yang mencerminkan demikian. Aku berharap orang yang Aku tulis ini juga melakukan hal serupa "benci bilang benci, muak bilang muak". Aku hanya menulis apa yang Aku rasakan pada diriku padanya. It`s not negatif thingking. I`m sory if hurt your heart. I Love You Anyway........................

Selasa, 03 Juli 2007

Terima kasihku


Kepada Pujaanku, terima kasih telah memberiku inspirasi untuk membuat blog lagi, yang selama ini telah aku tinggalkan. Memang hobiku netting, tapi membuat blog seperti ini ku akui semua berkat kamu. Terima kasih. Kamu boleh bangga telah menjadi inspirasi ku, karena itu memang pantas bagimu. Kamu boleh menilai Aku sesukamu, tapi Aku tetap "berhutang" terima kasih padamu. Dan tentunya " I LOVE YOU!!!!"

Siapakah Dia?


Blog ini Aku buat sebagai curahan hatiku. Aku males buat buku harian atau diary, selain perlu buku, diary juga gak bisa berbagi dengan para neter di tanah air. Selain itu blog ini aku persembahkan buat orang yang selama ini aku kagumi, yang belum lama Aku kenal tapi aku sudah berani menyimpulkan kalo dia itu baik. Mungkin kalau orang lain belum berani menyimpulkan pribadi sebagian orang dalam waktu yang begitu singkat, maka Aku bukan bagian dari sebagian orang itu. Orang yang Aku kagumi telah pergi meninggalkanku, meninggalkan rasa rinduku. Tapi apakah dia peduli sama Aku??? Emang aku siapa??? Aku adalah " no one" alias bukan "siapa-siapa". Dan dia bagiku adalah "some one" alias seseorang. Apapun perasaannya kepadaku, entah muak, benci, atau apalah. Yang pasti tidak akan merubah perasaanku kepadanya, yaitu perasaan kagum dan cintaku. Memang selama ini (sejak dia pergi) kita sering kontak via hp. Aku ungkapkan semua perasaan itu padanya, karena aku memang orang yang suka terus terang. Sehingga tidak membuatku menjadi beban. Tapi terus terang itu bisa menjadi bumerang bagiku kalau dia meresponku dengan kebencian. Tapi untuk hal ini Aku tak mau "pre judgement" dulu, biarlah dia yang menentukan. Semua terserah padanya. Yang pasti Aku kagum dan cinta padanya. Siapakah dia??? Dia special women for me. Kepadanya Aku doakan semoga harapan dan cita-citamu terkabul. Good Luck my love.

Senin, 02 Juli 2007

Diary Juni 2007


Bulan Juni 2007 ini Aku kenal seorang cewek yang sangat familiar, supel, dan yang pasti Aku kagum padanya. Pertemuan itu begitu singkatnya hingga dia pergi meninggalkan Aku. Dari perpisahan itu aku merasa sangat kehilangan dia. Aku sangat merindukannya sesaat aku berpisah dengannya. Aku kontak dia via telpon dan Aku nyatakan bahwa Aku rindu padanya. Entah apa yang dia pikirkan? Muak, marah, benci? Atau, Apalah? Tapi rasa ini hanya Akulah yang merasakan, sedangkan dia sendiri. Aku tak tahu, dan perasaanku mengatakan bahwa dia menganggap Aku "No One". Dan itu benar karena Aku "bukan siapa-siapanya dia" Ya....Tuhan kalau Aku boleh memohon dan Kau kabulkan doaku, hanya satu permohonanku "Satukanlah Cinta Kami Selamanya"......................Amin.